Bacaan:
…. semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. — Lukas 2:47
Tanggal: 11 Mei
Anak-anak Yahudi sangat senang jika diajak ke Bait Suci merayakan Paskah. Mereka datang dari berbagai penjuru mata angin. Demikian pula halnya dengan orangtua Yesus membawa serta anaknya, Yesus. Ketika itu, Yesus sudah berusia 12 tahun. Mereka ikut rombongan dari orang-orang yang berasal dari Nazaret merayakan Paskah di Yerusalem.
Tentu Yesus yang beranjak remaja ini sangat gembira melihat Bait Suci di Yerusalem. Begitu senangnya, Dia asyik mendengarkan alim ulama dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, sehingga Yesus tertinggal dari rombongan yang bersama orangtua-Nya.
Orangtua-Nya terkejut ketika mengetahui bahwa Yesus tidak berada dalam rombongan tersebut. Setelah mereka mencari ke sana ke mari, akhirnya Yesus masih berada di Bait Suci berdiskusi dengan alim ulama. Alim ulama tersebut takjub akan kecerdasan Yesus dalam tanya-jawab soal Taurat.
Kita menduga tentu saja Yesus menguasai Taurat karena Dia adalah Anak Allah. Terlepas dari itu, kita juga dapat menduga bahwa kedua orangtua-Nya memang mendidik Yesus dengan baik. Walaupun orangtua-Nya adalah orang biasa saja, tetapi iman merekalah yang mereka ajarkan kepada Yesus.
Kita ketahui bahwa Maria bukanlah orang sembarangan yang Allah pilih untuk melahirkan Yesus ketika masih seorang dara. Seorang dara artinya dia masih perawan (belum tersentuh laki-laki). Bahkan Maria adalah perawan suci, sehingga dia layak mengandung benih dari Roh Allah.
Demikian pula halnya Yusuf. Allah memilih dia untuk mengambil Maria yang sudah mengandung agar Maria terhindar dari tuduhan negatif. Yusuf berbesar hati menerima Maria dan dia sungguh taat kepada Allah.
Kita sebagai orang yang percaya kepada Kristus hendaknya juga hidup kudus seperti Maria dan Yusuf, sehingga kita mendidik anak dengan iman kepada Kristus. Orangtua mendidik anak dengan iman yang benar akan membentuk kehidupan anaknya tetap beriman kepada Kristus. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita dan anak-anak kita. Amin. (BTS)