Jangan Anggap Enteng Didikan Tuhan!

Bacaan: Ibrani 12:1-17

Ayat Emas:
Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan! — Ibrani 12: 5B

Tanggal: 12 Mei

Orangtua yang baik pasti akan mendidik anak-anaknya. Didikan membuat hidup orang menjadi teratur dan baik. Demikian juga dengan Allah. Karena begitu besar kasih Allah kepada kita, selain menganugerahkan keselamatan dan hidup yang kekal kepada kita melalui Putera-Nya, Yesus Kristus, Allah juga mendidik kita.

Didikan Tuhan tidak selalu manis seperti gula-gula, tetapi dapat terasa pahit dan menyakitkan. Apapun rasanya, didikan Tuhan mendatangkan kebaikan. Sayangnya, ada orang yang menganggap enteng didikan Tuhan. Ia beranggapan bahwa Tuhan Mahapengampun. Jadi Tuhan pasti akan selalu mengampuninya. Itulah sebabnya ia tidak takut untuk melakukan dosa yang sama berulang-ulang.

Ketika anaknya tidak taat, orangtua akan mendidik dengan halus. Apabila berkali-kali diingatkan tetapi tidak taat, maka bisa jadi suara orangtua menjadi meninggi. Ini pertanda bahwa sang orangtua mulai marah dan berpotensi memberikan didikan yang lebih tinggi, misalnya memberikan hukuman.

Suara orangtua yang meninggi dapat didengar anak. Anak juga dapat melihat ekspresi wajah orangtuanya yang marah. Selain itu, konsekuensi yang harus ditanggung akibat ketidaktaatannya adalah nyata dan langsung dapat ia rasakan.

Oleh karena itu, anak yang takut dihukum akan taat. Didikan Allah tidaklah demikian. Allah tidak berteriak dengan keras sebagaimana halnya orangtua yang sedang marah. Ia juga tidak tampak sedang mengayunkan rotan untuk memukul.

Didikan Allah sangat lembut, tetapi bukan berarti Allah tidak dapat tegas. Didikan-Nya dapat berupa nasihat yang tertulis di Alkitab, atau nasihat yang diberikan orangtua kepada kita. Didikan Tuhan juga bisa berupa teguran melalui berbagai kejadian yang tidak menyenangkan bagi kita.  Oleh karena itu, setiap kita harus peka dan tidak boleh menganggap enteng didikan Tuhan.

Peka terhadap suara Tuhan yang terdengar melalui firman Tuhan yang tertulis di Alkitab; khotbah; buku yang dibaca; nasihat orangtua atau sahabat;  dan berbagai peristiwa yang terjadi, serta menaati suara Tuhan tersebut adalah hal yang bijak. Itu adalah tanda bahwa kita tidak menganggap enteng didikan Tuhan.(SRP)Â

Mari Kita Berdoa:

Bapa yang baik, berilah kami kepekaan untuk dapat melihat dan mendengar didikan-Mu. Ajarlah kami untuk tidak menganggap enteng didikan Tuhan. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?