Didik Sekarang, Esok Gemilang

Bacaan: 2 Timotius 1:3-18

Ayat Emas:
Mahkota orangtua adalah anak cucu. — Amsal 17:6A

Tanggal: 15 Mei

Suatu hari kami kedatangan klien sepasang suami-istri bersama seorang anak mereka yang berusia enam tahun. Begitu masuk ke tempat kami, anak itu langsung lari sana sini, memasuki semua ruangan dan membongkar apapun yang ingin ia bongkar. Saya sengaja mendiamkan untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh kedua orangtuanya.

Tenyata mereka hanya diam, tak melakukan apapun. Mereka katakan bahwa begitulah perilaku anaknya sehari-hari. Karena sudah membuat benar-benar berantakan dan orangtuanya tidak melakukan apa-apa untuk mengendalikan anaknya,akhirnya salah seorang staf kami turun tangan. Menggendong anak itu, mengajaknya bicara dan mengalihkan perhatiannya pada kegiatan lain. Ternyata, anaknya bisa tenang dan bisa bermain dengan baik.

Dalam Ams. 17:6a tertulis:“Mahkota orangtua adalah anak cucu.” Mahkota adalah sesuatu yang diletakkan di kepala, yang merupakan lambang/simbol identitas, kebesaran dan kekuasaan. Mahkota terbuat dari material-material yang mahal dan indah.

Amsal ini mengatakan bahwa anak adalah mahkota orangtua. Artinya, anak adalah kebanggaan sekaligus identitas orangtua. Semua orang tentu menginginkan identitas yang positif. Jika anak berperilaku positif, maka identitas orangtua menjadi positif, tetapi jika identitas anak negatif, maka identitas orangtuanya menjadi negatif juga.

Hampir semua orangtua mengupayakan yang terbaik bagi anaknya, bahkan sejak anak tersebut masih dalam kandungan. Mereka berharap kelak besar dan dewasa, anak tersebut menjadi harapan dan kebanggaan orangtua. Akan tetapi, semua fasilitas dan upaya tersebut menjadi tidak berarti jika anak tidak takut akan Tuhan. Hidupnya akan menjadi sia-sia.

Eunike dan Lois adalah ibu dan nenek Timotius. Kedua perempuan ini sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan iman Timotius. Dalam 2 Tim. 1:5 Paulus berkata:“Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.”

Eunike dan Lois mendidik Timotius dengan keteladanan iman, sehingga Timoutius memiliki iman yang tulus ikhlas. Jika kita ingin masa tua kita bahagia karena anak-anak kita hidup dalam takut akan Tuhan, maka anak harus dididik sedari dini. Didiklah mereka dengan keteladanan iman! Didik sekarang, esok gemilang.(SRP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?