Jangan Marah Jika Ditegur TUHAN

Bacaan: 2 Samuel 12:1-25

Ayat Emas:
Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan, tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu. — Amsal 12:1

Tanggal: 16 Mei

Diitegur karena perilaku kita yang salah tentu tidak enak. Apalagi, jika teguran itu disampaikan oleh orang yang kita rasa tidak tepat; di waktu atau tempat yang kurang pas, atau dengan cara yang menurut kita tidak sesuai.

Kita perlu rendah hati untuk dapat menerima teguran. Dalam Ams. 12:1 tertulis:“Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan, tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.”

Sesungguhnya, jika kita merespons dengan baik, teguran bermanfaat untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Itulah sebabnya penulis Amsal berkata bahwa orang yang membenci teguran adalah orang yang dungu.

Kita dapat belajar bagaimana merespons teguran dengan bijaksana dari Daud. Waktu pergantian tahun, waktu di mana raja-raja biasanya maju berperang, Daud menyuruh Yoab maju berperang beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel, sedangkan ia sendiri tinggal di Yerusalem.Ketika Daud berjalan-jalan di atas sotoh istana, ia melihat seorang perempuan yang sangat cantik sedang mandi.  Perempuan itu adalah Batsyeba, istri Uria.Singkat cerita, Daud tidur dengan Batsyeba, sehingga Batsyeba mengandung. Begitu mengetahui Batsyeba hamil, Daud merancangkan hal yang buruk terhadap Uria. Ia meminta Uria pulang ke rumahnya agar ia bisa makan minum dan tidur dengan istrinya, tetapi Uria tidak mau.Karena Uria tidak mau, Daud membuat Uria mabuk. Kemudian, Daud menyuruh Yoab menempatkan Uria di baris depan dalam pertempuran yang hebat dan meninggalkannya sendiri supaya ia mati terbunuh.Setelah Uria mati, Daud mengambil Batsyeba menjadi istrinya (2 Sam. 11:1–27).

Apa yang dilakukan Daud adalah jahat di mata TUHAN, sehingga Ia mengutus Natan untuk menegur Daud.Untungnya, Daud merespons dengan baik teguran Natan. Daud mengaku telah berdosa kepada TUHAN. Walaupun tetap ada konsekuensi dari perilaku Daud, Tuhan mengampuninya.

Sama halnya dengan Daud, setiap kita berpotensi berbuat dosa di hadapan Allah. Oleh karena itu, Ia pasti akan menegur kita. Mari peka terhadap teguran-Nya! Jangan marah jikaTuhan menegur! Bertobatlah! Teguran Tuhan semata-mata untuk kebaikan kita.(SRP)

Mari Kita Berdoa:

Bapa yang baik, terima kasih atas teguran-Mu. Tolonglah kami ya Bapa agar kami dapat hidup sesuai kehendak-Mu. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?