Bacaan: Amsal 1:8-19
Ayat Emas: Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu. — Amsal 1:8-9
Tanggal: 18 Mei
Hari itu saya membawa keponakan saya yang berusia 4 tahun ke suatu minimarket yang tidak jauh dari rumah kami. Dengan semangat dia berjalan tanpa mau digandeng oleh saya. Ia tampak ingin berlari, mungkin karena ingin segera tiba di minimarket. Jalan yang kami lewati tidak rata, jadi saya melarangnya berlari, supaya ia tidak tersandung dan jatuh.
Tiba-tiba ia berlari.“Adek, hati-hati, jangan lari!”seru saya kepadanya. Saya pun jadi ikut berlari. Tiba-tiba, “aaaaahhhhhhhh…” Ia tersandung, jatuh dan meringis kesakitan sambil menahan tangis. Ternyata lututnya luka dan berdarah karena terkena aspal yang tidak rata.
Sama halnya dengan keponakan saya yang masih kecil itu, ada dari antara kita yang memiliki kecenderungan tidak mau taat kepada orangtua. Kita tidak mau mendengarkan didikan ayah kita dan menyia-nyiakan ajaran ibu kita.
Kita punya berbagai alasan untuk membela diri, misalnya: merasa diri sudah dewasa; menganggap diri lebih tahu dan lebih pintar dari orangtua; menganggap bahwa orangtua kita bukan sosok yang layak untuk ditaati; dan lain sebagainya.
Melalui bacaan hari ini, Allah meminta kita untuk taat kepada orangtua. Dalam Ams. 1:8-9 tertulis:“Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.”
Ketaatan kepada ajaran orangtua akan membawa berkat Allah turun atas kita. Itu janji Allah kepada orang yang mau taat kepada orangtuanya. Sebaliknya, orang yang menganggap remeh orangtuanya, sehingga tidak mau mendengarkan didikan dan ajaran orangtuanya akan mengalami berbagai kerugian.(SRP)
Mari Kita Berdoa:
Bapa di sorga, kami bersyukur kepada-Mu atas kedua orangtua kami. Ajar kami taat kepada mereka sebagai tanda kami taat kepada-Mu. Berkatilah ya Bapa kedua orangtua kami. Amin.