Bacaan: Mazmur 44:1-27
Ayat Emas:
Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. – Mazmur 119:71
Tanggal: 22 Mei
Mzm. 44 berisi jeritan bangsa Israel yang tertindas. Bangsa Israel meratap karena merasa Allah membiarkan mereka ditindas. Mereka mengatakan bahwa ada perbedaan antara sikap Allah di masa nenek moyang mereka dengan masa mereka saat itu. Pada masa mereka, Allah seakan-akan membiarkan orang Israel ditindas oleh bangsa asing. Padahal, menurut mereka, hati mereka tidak membangkang dan langkah mereka tidak menyimpang dari jalan Tuhan (Mzm. 44:19).
Apa yang terjadi pada bangsa Israel saat itu juga dialami banyak orang di masa kini. Kita berpikir Allah telah berubah. Allah tidak lagi sayang kepada kita, sehingga Ia membiarkan kita ditindas oleh berbagai masalah dan kesulitan hidup. Kita bingung mengapa Tuhan membiarkan kita. Padahal menurut kita, kita hidup benar.
Kita menjerit dan meratap kepada Allah, dan bertanya:“Kok sekarang Allah begini kepada saya? Kenapa Allah biarkan orang itu berlaku jahat kepada saya padahal saya baik? Kenapa Tuhan biarkan saya ditipu padahal saya jujur? Kenapa saya rugi, padahal kan saya rajin kasih persembahan?”
Mzm. 119 berisi tentang bahagianya orang yang hidup menurut Taurat Tuhan. Dalam Mzm. 119:71 tertulis: “Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.”
Tindasan yang kita alami dapat dipakai Allah untuk mendidik agar kita belajar ketetapan-ketetapan-Nya. Oleh karena itu, kita tidak perlu tawar hati ketika dalam penindasan. Mari bertanya kepada Tuhan pelajaran apa yang ingin Ia berikan kepada kita! Dengan demikian, kita akan selalu hidup seturut dengan firman-Nya sehingga hidup kita berkenan kepada-Nya. Itulah yang membuat kita berbahagia.(SRP)
Mari Kita Berdoa:
Kami bersyukur Tuhan karena Engkau selalu ada buat kami. Ajar kami untuk tidak marah kepada-Mu karena penindasan yang kami alami. Ajar kami untuk memahami apa yang Tuhan ajarkan kepada kami melalui semua itu. Kami percaya bahwa Tuhan pasti menolong kami. Amin.