Bacaan:Amsal 1:1-7
Ayat Emas:Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. — Amsal 1:7
Tanggal: 31 Mei
Waktu saya SD, di sekolah kami ada kebiasaan menetapkan juara kelas, mulai dari juara pertama hingga juara empat. Pada saat pengambilan rapor, nama anak-anak yang juara akan disebutkan dan orangtua mereka dipanggil ke depan kelas untuk menerima rapor anaknya. Hanya itu sajasih, tetapi para orangtua sangat senang. Mereka sangat bangga karena anak mereka juara.
Menjadi juara kelas dimaknai sebagai bukti anaknya cerdas. Hal yang sama masih terjadi di era digital ini, walaupun dalam bentuk yang berbeda. Ada orangtua yang mempublikasikan prestasi anak-anaknya, misalnya ketika anak mereka jadi juara, atau diterima di sekolah/Perguruan Tinggi tertentu. Bahkan ada yang senang mempublikasi hasil psikotes yang menunjukkan skor kecerdasan intelektual anaknya. Itu tanda bahwa orangtua ingin dan bangga punya anak yang cerdas.
Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orangtua akan mengupayakan apa yang menurut mereka terbaik bagi anak, seperti makanan dengan nutrisi yang terbaik, mainan yang dapat menstimulasi kecerdasan anak, kursus, disekolahkan di tempat yang dianggap terbaik, dan lain-lain.
Padahal, kecerdasan tidak semata-mata tentang tingginya skor yang tertulis dalam laporan hasil psikotes, nilai rapor, atau pun IPK (Indeks Prestasi Kumulatif).
Dalam Amsal 1:7 tertulis:“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Jadi jelas, permulaan pengetahuan adalah takut akan Tuhan.
Anak harus dididik untuk takut akan Tuhan karena takut akan Tuhan akan membuat orang menjadi cerdas. Orang yang benar-benar cerdas adalah orang yang hidup dalam takut akan Tuhan. Sebaliknya, orang bodoh akan menghina hikmat dan didikan. Orang yang menghina hikmat dan didikan akan menjadi bodoh.(SRP)
Mari Kita Berdoa:
Bapa yang baik, ajar kamu untuk selalu hidup dalam takut akan Engkau sehingga kami beroleh hikmat. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.