Bacaan:
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. — Lukas 16:10
Tanggal: 04 Juni
Kesetiaan itu melalui proses pengujian dari hal-hal yang kecil hingga hal-hal yang besar. Kalau seseorang teruji pada hal kecil, dia kemungkinan besar mampu mengatasi hal besar. Demikian bacaan renungan kita hari ini.
Saudara, untuk bisa menjadi orang yang setia, Saudara perlu melatih diri dengan latihan-latihan ringan mengerjakan tugas dan tanggung jawab dari hal-hal kecil. Ini berarti kesetiaan itu bukan sesuatu yang langsung jadi atau instan. Kita perlu melewati tahap demi tahap atau berproses yang membentuk karakter kesetiaan kita makin kuat.
Orang yang mau melatih dirinya untuk berproses dalam kesetiaan adalah orang yang mandiri, tidak cengeng, memiliki semangat juang, dan mengandalkan kekuatan Tuhan. Dalam menghadapi masalah, dia menyadari bahwa dirinya masih memiliki kekurangan, tetapi tidak minder. Dia juga sadar memiliki kelebihan, tetapi tidak kepedean (percaya diri yang berlebihan). Karena itu, dia harus menghadapinya dengan keyakinan bahwa Tuhan setia meolongnya, sehingga dia harus tetap setia pada perkara yang ia hadapi.
Tuhan selalu mempercayakan suatu tugas, tanggung jawab, dan pelayanan kepada orang-orang yang setia pada-Nya. Tuhan mengingatkan ini kepada anak-anak-Nya. Karena itu, tetaplah setia dengan perkara yang sedang dipercayakan kepada kita. Walaupun perkara itu kecil atau besar, tidak menjadi masalah buat Tuhan. Jadi bukan soal kecil atau besar, tetapi kesetiaanmu pada-Nya yang Tuhan lihat. Selagi kita tetap setia dengan cara Tuhan membentuk kita, maka waktunya akan tiba di mana Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya kepada kita.
Percayalah bahwa Tuhan pasti memperhitungkan kesetiaan kita dan akan menyatakan perkenanan-Nya yang ajaib. (BTS)