Bacaan:
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu. — Amsal 3:3
Tanggal: 09 Juni
Ada satu kisah menarik yang mungkin menggugah Saudara seperti berikut ini.
Seekor anjing bernama Hachikō adalah hewan yang menunjukkan kesetiaannya kepada tuannya, Hidesaburō Ueno. Dia selalu mengantar tuannya berangkat kerja, dan pada malam harinya kembali menjemput tuannya di stasiun Shibuya. Suatu hari, Hachikō tidak menemukan tuannya lagi di stasiun karena tuannya telah meninggal di tempat kerjanya.
Meskipun demikian Hachikō yang malang tetap setia menunggu untuk menjemput tuannya. Oleh pemberitaan di sebuah koran, akhirnya banyak orang yang sering melihat Hachikō merasa iba padanya karena ia setia menanti tuannya pulang dan tidak tahu kalau tuannya sudah meninggal.
Suatu ketika Hachikō ditemukan mati di sebuah jalan di Shibuya. Melihat kesetiaan Hachikō ini, orang Jepang kemudian membangun sebuah monumen untuk Hachikō, seekor anjing yang setia. Hachikō menjadi sangat fenomenal karena dia hanya seekor anjing, tetapi mampu menunjukkan kesetiaan yang seringkali gagal kita lakukan sebagai manusia.
Kita bercermin dari kisah Hachiko tersebut padahal kita sendiri manusia yang jauh lebih mulia daripada binatang.
Saudara, renungan firman Tuhan ini mengingatkan kita: Jangan kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskan itu pada loh hatimu agar engkau akan mendapatkan kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia. (Ams. 3:3)
Tidak ada kesetiaan tanpa kasih dan kasih mengerjakan sesuatu secara konsisten dalam kesetiaan. Manusia akan menghargai orang yang memegang teguh kesetiaannya, demikian juga dengan Tuhan. (BTS)
Saya merasa terberkati dengan Kesaksian di atas.
Menjadi cerminan bagaimana saya terus berjuang untuk setia kepada Tuhan sampai pada akhirnya.
Tuhan memberkati pelayanan ini.
Terima kasih banyak atas responsnya. Tuhan pasti memberkati Saudara agar tetap setia kepada Tuhan.