Bacaan:
Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? — Amsal 20:6
Tanggal: 10 Juni
Di dunia ini kita dapat menemukan orang-orang yang baik segudang, tetapi orang-orang yang setia sedikit. Mungkin perbandingannya 1 berbanding 100.000 atau bahkan lebih. Jadi memang kita tidak mudah menemukan seseorang yang setia.
Karena itu, penulis Amsal mengingatkan: “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?” (20:6).
Ayat ini menyatakan bahwa banyak manusia yang mengaku dirinya baik hati, tetapi yang setia ternyata sulit kita temukan.
Apakah tidak cukup menjadi manusia yang baik? Menurut ukuran Tuhan tidak cukup. Sebagai pengikut Kristus, kita harus menjadi manusia yang baik dan sekaligus menjadi manusia yang setia. Kita tidak bisa menjadi orang-orang yang setia jika kita tidak menjadi orang-orang yang baik terlebih dahulu. Itulah yang Tuhan kehendaki.
Pada surat Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:22-23), Paulus mengatakan jika kita ingin menjadi seseorang yang baik, kita tidak boleh melakukan segala sesuatu hanya untuk menyenangkan orang, tetapi kita harus taat dalam segala hal dengan hati yang tulus. Ketulusan hati kita itu harus berlandaskan takut akan Tuhan. Apapun yang kita lakukan, kerjakanlah dengan segenap hati (sebaik-baiknya) seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Berdasarkan hal itu, kesetiaan berarti melakukan segala sesuatu bukan untuk menyenangkan manusia dan pribadi (diri sendiri), tetapi melakukan segala sesuatu dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Dengan demikian, orang yang tidak setia adalah orang yang tidak takut akan Tuhan. Setia kepada Tuhan itu bukti mutlak kalau kita takut akan Tuhan (bukan tidak enak hati). (BTS)
Leave a Reply