Bacaan:
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. — Yohanes 15:2
Tanggal: 14 Juni
Bacaan renungan kita hari ini tentang perumpaan pokok (pohon) anggur. Yesus sendiri menceritakan perumpamaan ini dengan mengatakan: “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.” (Yoh. 15:1)
Selanjutnya, Yesus akan memotong setiap ranting yang tidak berbuah dan membersihkan setiap ranting yang berbuah supaya ia lebih banyak berbuah (ayat 2).
Sebenarnya kita dapat katakan perumpamaan ini menggambarkan tentang kesetiaan. Pertama, Yesus menegaskan bahwa teladan kesetiaan yang benar itu ada pada diri-Nya dan Bapa adalah sumber kesetiaan itu.
Kedua, kita adalah ranting-ranting-Nya. Setiap ranting yang tidak berbuah akan Dia potong. Artinya, jika kita tidak setia dengan menyimpang ke sana dan ke mari, maka Dia akan memperbaiki kita. Sebaliknya, jika kita setia, maka Tuhan akan menjadikan kita jauh lebih baik dari sebelumnya, sehingga hidup kita melimpah dan menjadi saluran berkat bagi sesama.
Dengan demikian, kesetiaan dalam segala bidang kehidupan adalah sesuatu yang mahal dan sangat berharga. Karena itu, sikap setia menentukan kehidupan kita yang lebih baik, apakah itu bagi keluarga, pekerjaan, dan panggilan.
Kesetiaan yang sejati adalah kesediaan manusia untuk membuka diri kepada Tuhan dalam menjalani kehidupan. Kristus telah mengasihi dan mengorbankan diri-Nya. Itulah teladan kesetiaan sejati bagi manusia. (BTS)