Bacaan:
Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. — Ayub 23:10
Tanggal: 16 Juni
Untuk membuktikan apakah kita setia kepada Tuhan atau tidak, Tuhan memiliki cara-Nya sendiri. Di Alkitab kita dapat melihat beberapa tokoh Alkitab yang mampu membuktikan dirinya tetap setia kepada Allah. Salah satunya Ayub. Karena itu, Ayub bisa berkata: “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” (Ayb. 23:10)
Selain itu, ada beberapa contoh tokoh Alkitab yang patut kita teladani. Mereka adalah Sadrakh, Mesakh, Abednego, dan Daniel.
Ada perintah Raja Nebukadnezar agar semua orang di bawah kekuasaannya harus menyembah patung buatan raja.
Saat itu Sadrakh, Mesakh, Abednego, dan tentu Daniel (walaupun tidak ada bersama mereka saat itu) harus menuruti titah raja. Mereka tidak mau melakukannya dan tetap menyembah Tuhan.
Di sini Tuhan sedang menguji kesetiaan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego kepada-Nya. Karena mereka terlihat tidak mau menyembah patung tersebut, mereka harus mati masuk ke dalam dapur api.
Inilah akhir proses ujian kesetiaan mereka. Dalam dirinya mereka berpikir walaupun mati, tetapi mati demi Tuhan. Namun akhirnya Tuhan tidak meninggalkan mereka, Tuhan tetap beserta dan menyelamatkan mereka.
Tuhan memroses kesetiaan kita dengan suatu ujian yang tidak pernah kita duga. Percayalah proses ini akan semakin mendewasakan iman kita. Tanpa ada dinamika dalam proses tersebut, kita tidak akan dewasa dalam iman. Demikian halnya, tanpa proses kita tidak akan mengenal Tuhan secara pribadi.
Karena itu, di tengah masalah ataupun ujian hidup, setidaknya kita tetap setia kepada Tuhan, jangan takut sebab Ia akan selalu menyertai kita. Jangan terpengaruh dengan lamanya proses yang terjadi sebab Tuhan akan membuat semua indah pada waktunya.
Sesulit apapun proses yang kita alami saat ini, jangan pernah menyerah atau menghindar. Proses itu memang sangat menyakitkan, tetapi jika kita mampu melewati dengan baik maka kita akan tampil sebagai pemenang. (BTS)