Setia pada Janji

Setia dalam pengharapan
Bagikan:

Loading

Bacaan:
Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. — Keluaran 19:5

Tanggal: 29 Juni

Pepatah kuno berbunyi: “Janji adalah utang.” Pepatah ini menasihatkan kita jika kita sudah mengucapkan sebuah janji maka janji itu harus kita tepati. Jika tidak, orang akan menganggap kita sebagai ”pengobral janji palsu.”

Bacaan kita hari ini berbicara tentang janji Tuhan kepada bangsa Israel yang sudah keluar dari tanah Mesir. Tuhanlah yang menjadi Penggagas perjanjian tersebut dan bersifat mengikat antara Tuhan dengan umat Israel.

Dalam janji-Nya, Tuhan berinisiatif menjadikan bangsa Israel ”harta kesayangan di antara segala bangsa” (ay. 5) dan ”kerajaan imam dan bangsa yang kudus” (jika lanjut membaca ay. 6).

Tawaran semacam ini tentu sangat istimewa sebab Tuhan sendirilah yang berjanji. Janji-Nya sudah pasti mengandung ”jaminan mutu”; kita tidak perlu ragu.

Meskipun bangsa Israel menyatakan bahwa mereka akan menuruti perintah Tuhan, tetapi apakah umat Israel mampu memenuhi syarat untuk hidup sebagai umat perjanjian? Syaratnya satu saja: ”sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku” (ay. 5).

Dengan kata lain, umat perjanjian ini mesti berikrar setia dengan segenap hati untuk hidup sebagai umat kepunyaan-Nya yang hanya bersandar pada sabda-Nya!

Sama seperti bangsa Israel, kita juga adalah umat kepunyaan-Nya melalui Yesus Kristus. Tentu perjanjian Allah kepada bangsa Israel sama berlakunya bagi kita. Syarat di atas pada ayat 5 jika kita mampu setia kepada-Nya maka Tuhan pasti setia pada janji-Nya.

Maukah Saudara setia kepada Tuhan dan menerima janji-Nya? Selamat menanti janji Tuhan. (BTS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *