Oleh: Pdt. Marihot Siahaan
Ayat renungan kita adalah: Galatia 5: 13 – 15
Topik Renungan kita adalah: “MERDEKA!”
Dengan ayat emas: “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” (Galatia 5: 13)
Syalom Bapak/Ibu/Saudara terkasih!
Salam merdeka! Pada bulan Agustus ini tentu sebagai warga Negara, kita semua berada dalam suasana semangat kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus kita memperingati Kemerdakaan bangsa kita. Tahun ini kita memeringati HUT yang ke-78 RI. Jadi sekali lagi, salam kemerdekaan untuk kita semua.
Bapak/Ibu yang terkasih, merdeka bagi orang Kristen adalah merdeka dalam Kristus. Itulah yang dimaksud pada ayat 1 dalam perikop Frman Tuhan renungan kita saat ini, “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (ayat 1)
Merdeka dalam dan melalui Kristus adalah keselamatan dari dosa yang diperoleh manusia yang bersumber dari anugerah Allah, dan ditanggapi oleh manusia dengan iman. Kemerdekaan seperti inilah yang diperkenalkan dan diberitakan oleh Paulus, yaitu keselamatan yang hanya oleh karena anugerah atau hanya oleh kasih karunia Allah dan hanya oleh karena iman. Melalui keselamatan ini orang beriman menjadi manusia merdeka yang memiliki kebebasan, kasih, kebenaran, keadilan dan damai. Paulus menasihatkan kepada jemaat di Galatia, supaya mereka jangan melepaskan dan meninggalkannya. Karena jika mereka meninggalkannya, maka mereka akan kembali menjadi hamba dosa dan iblis. Dan jika mereka menjadi hamba dosa dan Iblis mereka akan melakukan yang jahat terhadap Tuhan dan terhadap sesamanya. Padahal hidup orang yang merdeka di dalam Kristus harus hidup dalam kasih, kebenaran, keadilan dan damai.
Tampaknya Paulus melihat bahwa di tengah-tengah jemaat Galatia ada yang menyalahpahami dan menyalahpraktekkan kemerdekaannya sebagai orang Kristen. Karena merasa bebas, sehingga sadar atau tidak, mereka hidup tidak saling mengasihi. Sebaliknya yang terjadi adalah mereka saling menggigit dan dan saling menelan. Bahkan, Paulus khawatir akan saling membinasakan. Keadaan hidup seperti itu sama sekali tidak mencerminkan hidup merdeka dan memerdekakan.
Apa kaitannya dengan peringatan Kemerdekaan RI? Sudah pasti ada. Kita adalah Gereja yang diciptakan dan dimerdekakan oleh Tuhan. Sebagai Gereja yang telah memperoleh kemerdekaan sempurna, kita bertugas menyaksikan kemerdekaan itu dengan penuh kasih. Setiap kesempatan dan setiap cara yang kita pakai untuk menyaksikan Kerajaan Allah (mengabarkan Injil) haruslah selalu penuh kasih, kebenaran, keadilan dan damai. Gereja tidak boleh memberitakan Injil dengan cara jahat, kekerasan dan paksanaan.
Demikian juga sebaliknya, Gereja sebagai warga Negara di tengah-tengah bangsa Indonesia yang merdeka ini, berhak dan harus memperoleh keadilan. Walapun harus diakui, bahwa hingga sekarang Gereja dan orang Kristen pada umumnya masih sering mengalami hambatan beribadah, perlakuan yang tidak adil dan kekerasan. Ini tentu menjadi keprihatihan pada bangsa yang sudah 78 tahun merdeka. Dan itulah juga menjadi perjuangan yang tak kunjung putus dari seluruh Gereja Tuhan di Indonesia, tak terkecuali Gereja Batak. Kita harus senantiasa berdoa dan berjuang untuk kebebasan dan keadilan di Indonesia. Doa dan perjuangan bahkan bukan hanya untuk Gereja, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang mengalami perlakukan tidak adil.
Bapak/Ibu, marilah kita syukuri kemerdekaan bangsa kita ini sebagai anugerah Tuhan, yang kita harus pakai untuk mewartakan kasih-Nya dan untuk menegakkan keadilan. Itulah tugas dan tanggung jawab Gereja yang telah memiliki kemerdekaan sejati dari Allah dalam Kristus, Raja Gereja itu.
Salam merdeka dalam Kristus untuk NKRI dan untuk seluruh gereja Tuhan. Amen. (MS)
Marilah kita berdoa:
Ya Tuhan Yesus, Kepala Gereja, tolonglah kami memahami kemerdekaan yang Engkau berikan kepada kami. Tolonglah kami hidup dalam kemerdekaan dan senantiasa memerdekaan sesama kami. Amen.