MENANTI RAJA YANG TAKUT AKAN TUHAN

Oleh: Pdt. Marihot Siahaan

Ayat renungan kita adalah:  Yesaya 40: 12 – 31

Topik Renungan kita adalah:

MENANTI RAJA YANG TAKUT AKAN TUHAN

Dengan ayat emas:

“Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja! Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup kepada mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh badai seperti jerami.”(Yesaya 40: 23 – 24)

Bapak,Ibu dan Saudara terkasih, ada penyakit “3 lupa”. Mungkin kita belum pernah mendengar istilah 3 lupa ini. Yang dimaksud 3 lupa adalah “lupa diri, lupa Tuhan dan lupa sesama”. Penyakit jenis inilah yang menggerogoti umat dan pemimpin Isreal, bahkan pemimpin dunia lainnya.

Pemimpin yang mengidap penyakit ini akan berlaku sesuka hati, tidak adil dan jahat. Akibatnya seluruh umat atau rakyat akan menderita. Di sisi lain, umat yang telah melupakan Tuhan akan hidup tidak sesuai kehendak Tuhan. Akibatnya, ketika datang persoalan, pencobaan dan penderitaan mereka tidak mampu melihat jalan keluar yang benar dan baik. Tingkah laku mereka justru semakin menambah masalah dan upaya mereka untuk mencari Tuhan akan semakin sulit.

Yang terjadi adalah saling menyalahkan dan saling sikut, bahkan menyalahkan Tuhan yang telah mereka tinggalkan. Ketakutan akan menggorogoti dan mereka, tanpa pengharapan. Jadi bisa kita pahami betapa buruknya situasi dan betapa buntunya pangharapan bagi mereka yang  ingin mencari pertolongan Tuhan.

Demikianlah peliknya situasi yang dihadapi umat Israel ketika mereka berada di pembuangan di Babel. Masalah makin berat, kejahatan dan ketidakadilan merajalela, dan para pemimpin memimpin dengan tangan besi. Dalam keadaan itulah tampil seorang nabi, yaitu Yesaya untuk menuarakan adanya kemungkinan dan pengharapan yang bersumber dari Tuhan Allah sendiri. Bahwa Allah mampu dan mampu memberikan kesegaran di tengah-tengah kelemahan, kelelahan dan penderitaan umat. Allah mampu karena kekuatan-Nya melebihi segala ciptaan dan raja-raja dunia.

Dia mau menolong umat-Nya karena Ia sungguh mengasihi umat-Nya, walaupun mereka sering menjauh dari-Nya. Tuhan memang menghajar umat-Nya, namun itu adalah cara-Nya untuk mengajar umat-Nya tentang ke-maha-an-Nya di atas segala ciptaan-Nya. Dia berhak menghukum para raja dan hakim dunia yang berlaku tidak jujur dan adil.

Itulah maksudnya ketika Yesaya menyerukan: “Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja! Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup kepada mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh badai seperti jerami.” (Yesaya 40: 23 – 24)

Jalan keluar dari Allah itulah yang disampaikan oleh Yesaya dalam situasi kebuntuan yang sedang dihadapi umat Israel. Bagi Allah yang kekal (mahakuasa, maha hadir dan mahakasih) pasti ada jalan keluar. Tiada yang mustahil bagi-Nya. Bahkan dia sendiri yang bertindak langsung untuk mengubahkan keadaan karena kuasa kasih-Nya.

Bapak dan Ibu yang terkasih, situasi yang relatif sama masih kita alami di tengah – tengah masyarakat Indonesia yang kita cintai ini. Ketidakadilan, korupsi dan diskriminasi masih masih makanan seharian kita. Arah pemerintahan belum memberi sosuli yang maksimal dan optimal. Sama halnya dalam situasi hiruk pikuk  pemilu sekarang, kita selalu disuguhkan tontonan dan pengalaman yang arahnya tidak jelas. Kebanyakan orang jadi bingung.

Dalam situasi demikian, sebagai gereja Tuhan, apa dan bagaimanakah sikap kita? Sebagai gereja Tuhan dan orang beriman, sikap kita mestilah sesuai kehendak Allah. Sudah pasti Tuhan menghendaki keadilan, kebenaran, kejujuran, ketulusan dan kedamaian.

Maka, dalam menyukseskan pemilu yang akan datang marilah kita mendoakan dan mengusakan supaya yang presiden dan wakil-wakil rakyat (legislatif) yang terpilih adalah mereka yang benar-benar mau dan mampu mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Seorang raja atau presiden yang mau dan mampu memwujudkannya hanyalah seorang Raja (Presiden) yang takut akan Tuhan.

Untuk itu, marilah kita untuk sunguh-sungguh mendoakan dan mengusakan supaya kiranya Raja atau Presiden yang terpilih nanti adalah yang takut akan Dia yang berkuasa atas segalanya. Amin.

 

Marilah kita berdoa:

Ya Tuhan  Allah, pencipta langit dan bumi dan segala isinya. Hadirlah dalam kuasaMu untuk campur tangan dan mengendalikan Pemilu 2024 di Indonesia.  Supaya Pemilu tersebut berjalan dengan aman, lancar, adil dan jujur. Supaya yang terpilih adalah pemipimpin-pemimpin yang takut padaMu. keadilan, kebenaran, kejujuran, ketulusan dan kedamaian. Anugerahilah bangsa kami dengan keadilan, kebenaran, kejujuran, ketulusan dan kedamaian. Sehingga bangsa kami terhindar dari keterpecahan, korupsi dan diskriminasi. Amin. (MS)

× How can I help you?