Oleh: Pdt. Marihot Siahaan
Topik Renungan kita adalah: OIKUMENE MISIONER DAN MISI OIKUMENIS
Dengan ayat – ayat emas: “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 17: 20 – 21)
Bapak, Ibu dan Saudara terkasih, kita baru saja memperingati Hari Raya Pentakosta, hari turunnya Roh Kudus. Beberapa hari sebelumnya kita juga memperingati dan merayakan Kenaikan Yesus Kristus ke sorga. Kiranya semangat Hari Kenaikan dan Turunnya Roh Kudus itu tetap terasa dan menggetarkan hati kita dalam melangkahkan kaki kepada tugas panggilan kita sebagai orang percaya. Hari Kenaikan dan Turunnya Roh Kudus mestinya dirayakan juga sebagaimana biasanya Natal dan Paskah dirayakan. Maksudnya sama-sama dimaknai secara berimbang. Karena Natal, Paskah dan Kenaikan juga Turunnya Roh Kudus adalah merupakan satu garis yang tidak terpisahkan dan semuanya merupakan momen penting dan memiliki makna penting.
Dalam Natal, kelahiran-Nya, Kristus turun ke bumi didorong oleh kasih-Nya yang besar dan rela dihinakan hingga mati di kayu salib. Dalam Paskah, kebangkitan-Nya, Ia menang mengalahkan maut dan Iblis. Dan dalam Kenaikan-Nya, Kristus menyempurnakan dan mengakhiri tugas di dunia. Ia naik ke sorga karena kuasa-Nya yang besar dan duduk di tahta kemuliaan. Kemudian dalam Turunnya Roh Kudus, janji Yesus kepada murid-murid-Nya digenapi. Kehadiran Roh adalah pertanda dan bukti bahwa Yesus menyertai mereka untuk melaksanakan tugas estafet memberitakan Injil keselamatan sekaligus untuk memperluas persekutuan orang-orang yang percaya.
Pemberitaan Injil keselamatan dan gerakan persekutuan ini yang menjadi tujuan Yesus dalam doa yang Ia panjatkan untuk murid-murid-Nya dan semua orang percaya. Yesus sungguh mengharapkan murid-murid-Nya hidup dalam persekutuan yang benar dan persekutuan itu kiranya terus-menerus meningkat baik dalam hal kwalitas maupun maupun kwantitasnya. “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu.” kata Yesus dalam doa-Nya. Itulah juga yang mau disuarakan oleh topik renungan kita hari ini, “OIKUMENE MISIONER DAN MISI OIKUMENIS”. Suatu oikumene yang misioner dan misi yang oikumenis. Yesus mengharapkan semua orang percaya hidup dalam persektuan yang benar. Dan kiranya persekutuan itu menjadi kekuatan untuk memberitakan Injil. Demikian juga pemberitaan Injil seharusnya mempunyai tujuan untuk memperluas serta memperkuat persektuan.
Semakin jelas bahwa tugas memberitaan Injil pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dengan tugas untuk mempersekutukan orang-orang percaya. Di dalam memberitakan Injil keselamatan, kita serta merta membangun tubuh Kristus, yaitu persukutuan orang-orang yang percaya dan diselamatkan. Keselamatan dan kesatuan tidak terpisahkan. Hidup dalam keselamatan dan persekutuan yang indah juga dicerminkan oleh cara hidup jemaat mula-mula (Kisah 4: 32 – 37) Jemaat mula-mula itu hidup dalam persekutuan yang akrab, menyaksikan karya Kristus dan saling berbagi.
Renungan ini sangat cocok ketika kita hari ini memperingati hari lahirnya Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI/dulu DGI) yang ke 74 (25 Mei 1950-25 Mei 2024) dan meninggalnya Ompui Igwer Ludwig Nommensen (23 Mei 1918-23 Mei 2024). Kita yakin dan percaya bahwa Roh Kudus telah menginspirasi para pimpinan gereja dulu untuk membentuk kesatuan dan membangun kekuatan untuk memberitakan Injil. Roh Kudus juga telah menyertai Nommensen memperitakan Injil ke tanah Batak untuk memasukkannya ke dalam persekutuan orang percaya. Sekarang, kitalah yang mengemban tugas estafet dari Tuhan Yesus untuk membangun Oikumene yang misioner dan mengembangkan misi yang oikumenis. Kiranya Tuhan Yesus menguatkan kita.
Marilah kita berdoa:
Ya Tuhan Yesus, yang telah naik ke sorga dan dimuliakan, tuntunlah kami senantiasa di dunia dengan Roh-Mu yang Kudus, supaya kami mampu membangun oikumene yang mesioner dan mengembangkan misi yang oikumenis di dunia ini. Amin. (MS)