Oleh: Pdt. Marihot Siahaan
Ayat renungan kita adalah: 1 Korintus 9: 19 – 23
Topik Renungan kita adalah: ALLAH MENGASIHI SEMUA ORANG
Dengan ayat emas:
“Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.”
(1 Korinuts 9: 22)
Bapak, Ibu dan Saudara terkasih, tepat hari ini 163 tahun empat orang misionaris yang datang ke tanah Batak mengadakan rapat perihal pembagian wilayah penginjilan di Tapanuli. Rapat itu tepatnya diadakan pada hari Senin, 7 Oktober 1861 di Sipirok oleh Pdt. Carl Wilhelm Heine, Johann Karl Klammer, Pdt. Fredrich Wilhelm Betz dan Pdt. Gerrit van Asselt. Tanggal ini juga dianggap dan diperingati sebagai tanggal berdirinya Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Kita semua tentu bersyukur atas segala pekerjaan mereka dan atas penyertaan Allah bagi HKBP dan semua Gereja Batak hingga saat ini. Kiranya Bapa di sorga senantiasa memberkati umat-Nya.
Bicara tentang penginjilan tidak boleh tidak selalu bersentuhan dengan orang, suku bangsa dan budaya. Hingga saat ini masih menarik dan penting untuk dibicarakan perihal pandangan dan sikap para pekabar Injil terhadap budaya setempat, termasuk para pekabar Injil di tanah Batak dari masa ke masa. Banyak yang beranggapan bahwa Injil dan budaya tidak mempunyai hubungan. Jaraknya bagai langit dan bumi. Injil dipandang sebagai yang kudus dan bumi sebagai yang najis dan kotor. Tetapi bukanakah Allah yang Maha Kudus mengasihi manusia berdosa untuk menyelamatkannya.
Pandangan dan sikap Paulus dalam renungan kita hari ini kiranya menjadi pengajaran yang berharga. Paulus tahu bahwa manusia dan suku bangsa berdosa. Paulus tahu bahwa tradisi dan budaya manusia dan suku bangsa tidak sempurna. Namun ia sadar bahwa manusia dan budayanya harus dikasihi dan dimenangkan melalui Injil keselamatan. Tentu merupakan suatu tugas berat, tetapi dengan kasih dari Tuhan semuanya bisa dilakukan. Tugas berat itulah yang telah dilakukan oleh Paulus, sehingga di berkata: “Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.” (1 Korinuts 9: 22)
Kita semua juga mempunyai tugas untuk membawa Injil keselamatan ke tengah-tengah semua manusia, suku bangsa dan budayanya. Supaya nyatalah Injil keselamat di tengah-tengah manusia yang berbudaya dan berkebudayaan.
Marilah kita berdoa:
Ya Tuhan Allah, Bapa kami di dalam Kristus, terima kasih untuk kasih, pernyertaan dan janji-Mu. Kami bersyukur atas buah pekabaran Injil di tanah Batak. Kami bersyukur atas keberadaan HKBP dan seluruh gereja Batak. Tuhan berkatilah kiranya semua masyarakat berbudaya. Biarlah mereka bersyukur atas budaya mereka dan belajar mempergunakannya untuk mengasihi Tuhan dan sesama di dunia ini. Amin