Oleh: Pdt. Marihot Siahaan
“Memento mori”, ingatlah hari kematianmu!
HIDUP INI ADALAH SEMENTARA
- Saudara punya banyak rumah mewah, bila ajal tiba rumahmu paling hanya 2m x 50cm.
- Saudara punya banyak mobil mewah, bila ajal tiba mobilmu paling hanya mobil jenazah.
- Saudara punya banyak pakaian mewah, bila ajal tiba pakaianmu paling hanya sepasang.
- Saudara punya banyak gelar mentereng, bila ajal tiba gelarmu paling hanya tinggal “RIP”.
- Saudara punya jabatan mentereng, bila ajal tiba, jabatanmu jenazah.
- Saudara punya tanah ribuan hektar, bila ajal tiba tanahmu paling hanya 2,2m x 70cm.
- Saudara ingin hidup seribu tahun lagi, bila ajal datang tiba – tiba hidupmu paling hanya 1 detik
Karena itu, setiap manusia di atas bumi dan di bawah matahari perlu selalu sadar bahwa ia akan mati. Memento Mori “Ingatlah Mati”. Ya, manusia mestilah mati tanpa kecuali. Untuk itu, setiap kita perlu mengingat hari kematian. Namun sebagai orang beriman kepada Kristus, kematian bukan akhir segalanya. Sebab, di balik kematian, bagi orang beriman yang taat, bertahan dan setia, akan ada kemenangan dan keselamatan. Jelaslah pula bahwa kesetiaan adalah kunci kemenangan.
Untuk itu marilah belajar setia. Setia hidup menurut kehendak Tuhan. Setia mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Kita sadari bahwa hidup ini adalah sementara. Untuk itu, sebelum kematian tiba marilah kita giat melayani Dia dan sesama kita. Supaya bila Kristus datang untuk kedua kalinya, kita kedapatan setia. Karena siapa yang setia akan menang dan beroleh kehidupan yang kekal.
“Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.” (Wahyu 2:7)
Selamat merayakan Akhir Tahun Gerejawi & Selamat mengingat saudara dan kekasih yang telah meninggal.
MEMENTO MORI, “selamat menanti hari kematian”.
Tuhan memberkati.