Oleh: Susi Rio Panjaitan
Perempuan yang membangun adalah suatu konsep yang menggambarkan tentang perempuan Kristen yang menggunakan hidupnya dengan bijaksana. Ia fokus pada mengerjakan hal-hal yang positif dan bernilai kekal. Ia menghasilkan karya-karya yang indah, yang tidak hanya berguna untuk dirinya sendiri, tetapi juga berguna untuk orang lain. Hidupnya menjadi berkat bagi keluarga, gereja, komunitas, dan masyarakat luas. Dengan demikian, melalui kehidupannya nama Tuhan Yesus Kristus dipermuliakan.
Perempuan yang membangun memiliki karakteristik yang khas, yaitu berpegang teguh pada prinsip-prinsip iman Kristen sebagaimana tertulis dalam Alkitab dan membangun kehidupan yang bermakna sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam perjalanan hidupnya, perempuan yang membangun fokus membangun hubungannya dengan Tuhan, dirinya sendiri, keluarganya, pertemanannya, gerejanya, orang lain, bangsanya, dan dunia.
Membangun hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus merupakan hal yang penting dan utama baginya. Ia memiliki kehidupan doa yang istimewa. Ia selalu meluangkan waktu setiap hari untuk berdoa. Melalui doa, ia berbicara dengan Tuhan dan mendengarkan suara Tuhan. Doa adalah nafas kehidupannya. Ia juga senang membaca Alkitab dan merenungkan Firman Tuhan yang tertulis di dalamnya. Dengan membaca Alkitab, ia dapat memahami kehendak Tuhan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang membentuk karakternya. Ia meyakini bahwa Firman Tuhan adalah pelita bagi kakinya dan terang bagi jalannya, sebagaimana tertulis dalam Mazmur 119:105.
Selain membangun kehidupan rohani dan imannya kepada Tuhan Yesus Kristus, ia juga tak lupa membangun dirinya sendiri. Ia mengenal dirinya dengan baik. Ia tahu bakat, minat, dan karunia yang Tuhan berikan kepadanya. Ia mengembangkan semua talenta yang Allah berikan kepadanya dan menggunakannya untuk tujuan yang bermakna, baik dan benar, baik di gereja, pekerjaan, maupun komunitasnya. Ia juga mampu menjaga keseimbangan dalam kehidupannya. Ia memelihara kesehatan fisik dan mentalnya dengan baik serta menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, ia juga gemar belajar guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Ini membuat kapasitas dirinya selalu mengalami peningkatan. Peningkatan ini membuatnya dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan efektif, baik di rumah, di gereja, di masyarakat, atau pun di tempat ia bekerja.
Baginya keluarga adalah penting sehingga harus dibangun. Ia membangun keluarganya dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Tuhan Yesus Kristus. Ia adalah teladan dalam kehidupan rohani bagi keluarganya. Sebagai anak, ia mengasihi dan menghormati orang tuanya. Ia juga sayang kepada saudara-saudaranya. Sebagai seorang ibu, ia mengajarkan nilai-nilai iman kepada anak-anaknya dengan konsisten dan penuh kasih. Ia mendidik anak-anaknya untuk hidup takut akan Allah. Pendidikan kepada anak-anaknya dilakukannya dengan displin tetapi lemah lembut dan penuh kasih sayang. Pendidikan ini sangat memengaruhi pembentukan karakter anak-anaknya. Sebagai istri, ia menghormati dan mendukung suaminya. Ia menjadi pendengar yang baik dan memberikan dorongan yang positif ketika suaminya menghadapi tantangan. Ia adalah supporter utama bagi suaminya. Sebagai menantu, ia mengasihi mertuanya sebagaimana ia mengasihi orang tua kandungnya. Ia juga mengasihi ipar-iparnya dengan tulus. Dalam keluarganya, ia menerapkan dan mengembangkan hubungan yang harmonis dan asertif dengan dasar kasih. Sebagai ibu rumah tangga, ia mengelola keuangan dengan bijak. Ia berupaya menciptakan suasana rumah yang damai, hangat, penuh kasih dan menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga. Ketika keluarganya menghadapi konflik atau masalah, ia tidak menyebarluaskan hal tersebut ke media sosial. Sebaliknya, dengan sabar ia menghadapi semua pergumulan. Ia menggantungkan harapannya hanya pada Tuhan. Ia mencari solusi dengan memohon kekuatan dan hikmat dari Tuhan.
Perempuan yang membangun juga membangun pertemanannya dengan bijaksana, baik dengan temannya yang perempuan, maupun laki-laki. Ia mampu membawa dan menempatkan dirinya dengan baik. Ia mampu menciptakan dan merawat hubungan yang sehat, penuh kasih, saling menghormati dan saling mendukung dengan teman-temannya. Ia selalu hadir dan mendukung teman-temannya, baik dalam suka maupun duka. Ia menjadi teman yang dapat dipercaya dan selalu menyarankan hal yang baik untuk teman-temannya. Dalam hubungan romantis, ia tahu bagaimana menjaga diri, menghormati orang lain, dan menjalin relasi personal yang kudus seturut Firman Allah.
Gereja penting baginya. Ia turut serta membangun dan memajukan gerejanya. Ia menunjukkan teladan hidup yang mencerminkan nilai-nilai iman Kristiani. Ia tidak hanya terlibat dalam kegiatan rohani tetapi juga memberikan dukungan praktis untuk pelayanan gereja. Ia memberikan waktu, tenaga, dana, dan sumber daya lainnya untuk mendukung pelayanan gereja. Ia juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan gereja, seperti menjadi panitia acara, pengajar, mengunjungi orang sakit, mendukung misi dan program gereja lainnya.
Perempuan yang membangun memiliki peran penting dalam kehidupan orang lain yang ada di sekitarnya, baik dalam keluarga, gereja, komunitas tempat ia bekerja maupun masyarakat. Dengan kasih dan hikmat dari Tuhan, ia dapat menjadi agen perubahan yang dapat memperkuat, mendukung, dan membimbing orang lain untuk tumbuh dalam iman dan karakter yang baik. Ia menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan, serta menunjukkan karakter Kristus yang penuh kasih, kesabaran, dan kelemahlembutan. Ia adalah contoh dalam menjalani hidup yang setia dan taat kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia juga memberikan dorongan yang positif untuk membantu orang lain dalam menghadapi tantangan hidup. Ia suka menyemangati teman, keluarga, atau rekan-rakannya dengan kata-kata yang menguatkan. Selain itu, ia juga suka menolong dan berdoa bagi orang lain. Hal ini membuat orang-orang di sekitarnya merasa beruntung atas kehadirannya.
Ketika konflik dan ketegangan terjadi, ia menjadi pembawa damai. Ia selalu berupaya untuk membangun hubungan yang harmonis di tengah perbedaan dan ketegangan yang terjadi dalam komunitasnya. Ia juga suka mendorong orang lain untuk terlibat dalam pelayanan, baik pelayanan langsung kepada sesama maupun pelayanan kepada Tuhan. Mengajak orang untuk menggunakan karunia mereka dalam pelayanan gereja atau masyarakat adalah hal yang senantiasa ia lakukan. Ia menjadi contoh sekaligus inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya. Melayani dengan hati yang penuh kasih dengan tanpa mengharapkan imbalan adalah karakteristiknya. Ia memberi ruang bagi orang lain untuk berkembang sesuai dengan potensi dan panggilan hidup mereka. Ia juga suka mendorong orang lain untuk menemukembangkan dan memakai talenta mereka dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari. Memberikan dorongan kepada orang lain untuk mencapai tujuan hidup mereka, baik dalam iman maupun kehidupan profesional adalah kesukaannya. Dengan rela hati ia berdoa sungguh-sungguh untuk orang lain. Ia suka mendoakan orang lain, memohon agar Tuhan memberi hikmat, kekuatan, dan penyertaan dalam setiap langkah hidup mereka. Baginya, mendukung teman-temannya dalam doa, baik dalam suka maupun duka adalah bukan beban, tetapi berkat.
Perempuan yang membangun tidak abai dalam membangun bangsanya. Ia turut serta dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan tersebut. Kewajibannya sebagai warga negara ia lakukan dengan sukacita. Sebagai seorang Kristen, ia menunjukkan perilaku yang baik sehingga layak menjadi teladan. Ia menegakkan nilai-nilai keadilan, kasih, dan kebenaran di tengah masyarakat. Ia menjadi contoh nyata dalam kehidupan yang berintegritas, kasih, dan moralitas dalam berbagai peran yang ia dijalani. Jujur, disiplin, dan berkerja secara efektif dalam semua pekerjaan atau tugas publik yang dipercayakan kepadanya. Walaupun ia sama sekali tidak pernah memaksakan imannya kepada orang lain, hidupnya yang mencerminkan nilai-nilai Kristiani, seperti kasih, keadilan, dan pengampunan menjadi berkat bagi orang lain, termasuk orang-orang yang tidak seiman dengannya.
Ia berkontribusi konkret dalam membangun bangsanya, seperti turut serta mendidik generasi muda untuk menjadi pribadi yang beriman, cerdas, dan bermoral. Ia juga terlibat aktif dalam berbagai bentuk pelayanan sosial, seperti memberikan bantuan kepada masyarakat miskin, korban bencana, atau kelompok yang terpinggirkan. Upayanya dalam memajukan keadilan sosial melalui tindakan nyata mencerminkan kasih Kristus. Ketika ia mendapat peran dalam pemerintahan, bisnis, pendidikan, atau bidang lain yang dapat memengaruhi kebijakan, ia menggunakan itu dengan hati-hati, bertanggungjawab dan semata-mata untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat luas. Ketika ia dipercaya menjadi pemimpin, ia adalah pemimpin yang melayani, yang berjuang untuk kesejahteraan banyak orang dengan prinsip kasih dan keadilan. Ia bekerja dengan integritas tinggi berlandaskan etika Kristiani. Selain itu, ia juga pembawa damai di tengah perbedaan atau konflik yang ada di masyarakat. Ia menjadi mediator dalam konflik sosial atau antar kelompok. Ia mendorong terjadinya dialog dan kerja sama yang efektif di antara berbagai komunitas masyarakat guna mencapai kedamaian.
Doa adalah senjata utama orang Kristen dalam membangun bangsanya. Itulah sebabnya ia senantiasa berdoa bagi bangsanya. Berdoa untuk kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan bangsa. Ia berdoa kepada Allah, memohon agar pemimpin bangsanya memiliki hikmat, keberanian, dan hati yang tulus dalam melayani rakyat. Ia tidak abai dalam menggunakan keahlian dan talentanya. Ia menggunakan talenta yang dikaruniakan Allah kepadanya untuk memajukan masyarakat dan negerinya. Dengan menggunakan karunia yang Tuhan berikan kepadanya untuk melayani orang lain, ia memuliakan nama Tuhan. Selain itu, ia juga membangun bangsanya dengan cara mendorong nilai-nilai seperti kasih, keadilan, dan integritas dalam budaya lokal. Ia memengaruhi lingkungan sekitar dengan nilai-nilai positif yang berasal dari firman Tuhan. Dengan demikian, ia berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang bermoral dan beretika tinggi.
Ia juga turut serta membangun dunia dengan kapasitas yang ia miliki. Ia membangun dunia dengan cara hidup sesuai dengan panggilan Kristus untuk menjadi terang di tengah kegelapan dan membawa dampak positif di berbagai bidang kehidupan. Ia menjalankan perannya sebagai garam dan terang dunia. Ia menunjukkan teladan dalam tindakan dan perkataan, yang mencerminkan nilai-nilai kasih, kejujuran, dan integritas. Ia menyebarkan kasih Kristus kepada semua orang, tanpa membedakan latar belakang mereka. Ia juga berkontribusi dalam menyelesaikan tantangan global seperti kemiskinan, pendidikan, perubahan iklim, dan hak asasi manusia.
Jika memungkinkan, ia terlibat aktif dalam organisasi internasional atau komunitas lokal yang bekerja untuk kebaikan bersama. Ia mendorong terciptanya keadilan sosial dan perlindungan bagi yang lemah, seperti anak-anak, perempuan, dan kaum terpinggirkan. Ia mengupayakan akses pendidikan dan pemberdayaan, khususnya untuk mereka yang kurang beruntung. Ia mengajar, membimbing, atau mendukung pendidikan bagi anak-anak dan perempuan pada komunitas-komunitas yang membutuhkan. Kesempatan yang ia peroleh, baik itu di bidang politik, pendidikan, budaya, ekonomi, teknologi, seni, dan lain-lain, ia gunakan untuk melayani sesama dan melayani Tuhan. Ketika ia dipercaya sebagai pemimpin, ia menjalankan peran tersebut dengan menjadi pemimpin yang melayani, dan berjuang untuk kesejahteraan banyak orang. Ia memastikan bahwa kepemimpinannya mencerminkan keadilan, transparansi, dan kasih terhadap sesama. Ia juga menjadi agen perdamaian di tengah konflik internasional maupun komunitas lokal. Ia selalu mengupayakan dialog dan rekonsiliasi untuk mengatasi konflik dan menciptakan perdamaian. Ia mendorong kerjasama lintas budaya dan agama untuk mencapai tujuan bersama.
Selain itu, ia juga membangun dunia dengan cara menjaga kelestarian ciptaan Tuhan dan mendorong keberlanjutan lingkungan hidup. Ia melakukan edukasi kepada berbagai komunitas masyarakat guna menanamkan pada mereka tentang pentingnya melestarikan lingkungan hidup. Dengan demikian, masyarakat luas terdorong dan terlibat aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Mereka mau turut aktif dalam kegiatan-kegiatan lingkungan hidup guna mendukung konservasi sumber daya alam dan pengurangan dampak perubahan iklim. Yang sangat juga adalah, ia memahami bahwa doa adalah fondasi yang kuat untuk menciptakan perubahan secara global. Itulah sebabnya ia senantiasa berdoa untuk pemimpin dunia, bangsa-bangsa, dan perdamaian internasional. Memohon kepada Tuhan agar keadilan, kasih, perdamaian dan kebaikan tersebar di seluruh dunia. (SRP)