Bacaan: Yohanes 3:1-12
“Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.”
Matius 3:8 dan 10
Di depan rumah kami ada pohon lengkeng. Usianya sudah lebih dari dua puluh tahun sejak ditanam. Akan tetapi, sampai hari ini ia tidak pernah berbuah. Suatu hari, saya berkunjung ke rumah sepupu saya. Ternyata, mereka juga menanam pohon lengkeng di depan rumah mereka. Usianya masih sangat muda, tetapi sudah berbuah. “Kalau pas berbuah, buahnya banyak sekali kak. Manis lho.” Begitu kata sepupu saya. Sejak kami tinggal di sini, sudah beberapa kali pohon lengkeng ini berbuah.” Ia melanjutkan penjelasannya. Sepupu saya dan keluarganya baru beberapa tahun menghuni rumah mereka tersebut. Artinya, memang pohon lengkeng itu rajin berbuah. Lalu saya menceritakan pohon lengkeng di rumah saya, yang untuk ukuran pohon buah sudah tua tetapi tidak pernah berbuah sama sekali. Sepupu saya dan suaminya tampak bingung mengapa pohon lengkeng saya tidak pernah berbuah. Sejatinya, yang diharapkan dari pohon buah adalah buahnya. Jadi, jika ada pohon buah tidak berbuah, maka itu mengecewakan pemiliknya.
Demikian juga dengan kita. Allah menginginkan setiap kita menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. Jika kita hidup dalam pertobatan, maka kita akan hidup oleh Roh sehingga ia tidak menuruti keingan daging (Galatia 5:16), sepert percabulan, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya (Galatia 5:19-21). Dengan demikian, hidup kita akan menghasilkan buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23).
Kehendak Allah bagi kita umat tebusan-Nya adalah menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan (Matius 3:8). Oleh karena itu, mari memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus agar kita dapat hidup seturut dengan kehendak-Nya, sehingga hidup kita dapat menghasilkan buah yang baik, yang tercermin dalam perkataan, pikirian, dan perbuatan kita sehari-hari. Dengan demikian, orang banyak akan melihat dan menikmati perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa kita di Sorga (Matius 5:16). Sebaliknya, sama halnya dengan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik pasti ditebang dan dibuang ke dalam api, demikian juga kita jika tidak menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. (SRP)