Bacaan : Efesus 4 : 17 – 32
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
2 Korintus 5 : 17
“New year new me” adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa di tahun yang baru saya adalah manusia atau individu yang baru. Ungkapan ini biasanya digunakan untuk mengekspresikan keinginan seseorang untuk memulai lembaran baru di tahun yang baru dengan hal-hal yang positif atau dianggap lebih baik daripada apa yang sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Di tahun yang baru ingin menjadi pribadi yang lebih baik, lebih produktif, melakukan perubahan positif dalam hidup, atau meninggalkan kebiasaan lama yang dinilai kurang baik. Hal ini juga dikenal dengan istilah resolusi. Misalnya: di tahun baru ingin menjadi lebih rajin membaca, menerapkan pola hidup sehat, disiplin berdoa dan membaca Alkitab, terlibat lebih aktif dalam pelayanan di gereja, memiliki penguasaan diri yang lebih baik, dan lain sebagainya. Frasa “new year new me” mencerminkan semangat orang di awal tahun untuk memperbaiki diri agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Konsep manusia baru juga dikenal dalam Alkitab. Dalam 2 Korintus 5 : 17 tertulis: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Sejatinya, setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus adalah ciptaan baru. Orang Kristen menjadi ciptaan baru atau manusia baru bukan karena tahun baru, tetapi karena telah mendengar tentang Tuhan Yesus Kristus dan menerima pengajaran-Nya (Efesus 4 : 21). Kita yang baru adalah kita yang meninggalkan kita yang lama, yang menemui kebinasaan oleh nafsu yang menyesatkan, supaya kita dibaharui di dalam roh dan pikiran, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (Efesus 4 : 22 – 24).
Oleh karena itu, kita harus membuang dusta dan berkata benar kepada orang lain. Apabila kita marah, kita tidak boleh berbuat dosa. Amarah kita sudah harus padam sebelum matahari terbenam, dan kita tidak boleh memberi kesempatan kepada iblis. Kita tidak boleh lagi mencuri, tetapi harus bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangan kita sendiri, supaya kita dapat berbagi kepada orang yang berkekurangan. Tidak boleh ada perkataan kotor keluar dari mulut kita, tetapi kita harus memakai perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia. Kita juga tidak boleh mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memateraikan kita menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah harus dibuang dari antara kita, demikian pula segala kejahatan. Hendaklah kita ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus mengampuni kamu (Efesus 4 : 25 – 32). Hal ini menunjukkan bahwa kita adalah manusia baru di dalam Yesus Kristus. (SRP)