HIDUP KUDUS

Bagikan:

Bacaan: Daniel 1 : 1 – 21

 

“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: “Kuduslah kamu sebab Aku kudus.”

1 Petrus 1 : 14 – 16

 

Pada pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim ke dalam tangannya. Raja Nebukadnezar bertitah kepada kepala istananya untuk membawa beberapa orang Israel yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu celanya, yang elok rupanya, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak, yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yaitu orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya diajarkan kepada mereka tulisan dan bahasa orang Kasdim. Raja menentukan bagi mereka pelaburan setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Di antara mereka itu ada Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja.

Hal yang sama walaupun dalam bentuk yang berbeda terjadi saat ini. Iblis dengan segala tipu dayanya menggoda, mendesak bahkan memaksa  manusia untuk hidup sesuai keinginannya. Apa itu? Pesta pora, kemabukan, percabulan, rupa-rupa kenajisan, seks bebas, pornografi, perjudian, perselingkuhan, perseteruan, iri hati, dengki, dendam, perzinahan, hidup mewah tanpa perduli kebutuhan dan hak orang lain, tidak hormat kepada orang tua, bahkan melawan dan meninggalkan Allah. Iblis bilang: “Ayo, pindah agama saja supaya kamu bisa naik pangkat!” “Sudahlah, tidak apa-apa pacaran sama suami orang, yang penting kaya.”  “Tidak apa-apalah menggoda istri orang, toh dia juga senang kok.” “Tidak masalahlah nonton video porno, kan tidak ada orang yang kamu rugikan.” “Zaman sekarang kalau tidak punya uang banyak susah. Ini ada kesempatan untuk dapat uang banyak. Ambil saja, toh yang lain juga melakukan.” “Branding diri perlu lho. Jadi kamu harus pakai barang-barang mewah supaya orang lain menghargai kamu.” “Aiiii, seks itu urusan pribadi, ga usah dengarin kata orang-orang sok suci itu. Tidak masalah kalau kamu nge-seks sana sini. Yang penting kamu suka dan dia senang. Yang penting pakai kondom. Itu artinya kamu normal.” “Bohong-bohong dikit ga papalah. Lagian itukan bohong putih.” “Suap ajalah, yang penting urusan lancar.”

Hidup kudus, yakni hidup terpisah dari dosa, mempersembahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan mencerminkan karakter-Nya yang kudus dalam kehidupan sehari-hari adalah panggilan untuk setiap pengikut Kristus. Oleh karena itu, sama halnya dengan Daniel yang berani berkata “tidak” kepada perintah raja Nebukadnezar, maka kita juga harus berani berkata “tidak” kepada semua bentuk dosa. Ada resiko besar yang akan dihadapi Daniel jika menolak titah raja, tetapi ia berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan dan minuman raja. Demikian juga dengan kita. Pasti ada resiko ketika kita berketetapan untuk hidup kudus. Sindiran, ejekan, cibiran, kehilangan kesempatan untuk naik pangkat, dijauhi teman atau kolega, dimarahi, dimaki-maki, difitnah, disingkirkan, dimusuhi, atau hal buruk lainnya mungkin saja menjadi konsekuensi yang harus kita tanggung.

Allah membela Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari kepala istana.  Mereka kelihatan lebih sehat daripada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja. Allah juga memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat kepada mereka. Kepada Daniel Allah juga memberikan pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Tidak ada yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaan Babel.

Meskipun ada konsekuensi dalam hidup kudus, Allah pasti menolong, membela dan melindungi orang yang hidup kudus seturut firman-Nya. Ada berkat khusus bagi setiap orang taat kepada-Nya. (SRP)